Minggu, 15 Juli 2018

IBADAT NOVENA TIGA SALAM MARIA

TANDA SALIB

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Amin

SYAHADAT PARA RASUL

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi;
Dan akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria;
Yang menderita sengsara
Dalam pemerintahan Pontius Pilatus
Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
Yang turun ke tempat penantian
Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
Yang naik ke surga,
Duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa;
Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang kudus,
Persekutuan para kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal.

Amin.

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,
Dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin

DOA TOBAT

Allah yang maha rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah yang maha murah, ampunilah aku, orang berdosa.

Amin

NOVENA TIGA SALAM MARIA

Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Putramu.
Baik keluhuran Tuhan, penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar sesuai dengan kehendak Putramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Putramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St. Mechtildis yang kau beritahukan tentang kebaikan doa “Tiga Salam Maria”, yang sangat besar manfaatnya itu.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)
Doa wujud permohonan anda…
Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat

Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Putramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapi ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.
O Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Putramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi “Tiga Salam Maria” aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)
Doa wujud permohonan anda…
Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat

O Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai “Bunda yang penuh belas kasih”, aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku.
Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Putramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hati kudusmu.
Engkau memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St. Brigita, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Putramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Putramu.
O Bunda, Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolonganmu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. (hening sejenak dan rasakan kuasa Roh Kudus hadir dalam diri anda) Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi “Tiga Salam Maria”, aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)
Doa wujud permohonan anda…
Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat

Amin

KEMULIAAN

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Amin

TERPUJILAH

Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef, sekarang dan selama-lamanya.
Amin.

TANDA SALIB

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Amin

Kamis, 25 September 2014

Lirik Dayakng Janjiola [Lagu Dayak]

Lama barara’ mule batamu
Galo atiku nele’ ribanyu
Takupa aku dayakng janjiola

Leo barenyah ngede’ ja nyahakng
Nyampeatn pasatn singara are’
Majampatn mata ngalaleh nyida

Kao tumalam atakng ka’ mimpi
Ngalimat malam nyimpado aku
Ngunak tidurku dayakng janjiola

Salah ke’ aku nyabut damanyu
Kade’ dah reho atakng ngubu’i’
Ka’ dalapm ati nang paling dalapm

Ngantas basaso aku ngareos
Ngaramak riba ngalugas kata
Matatap ati dayakng janjiola

Oh... dayakng janjiola
Ame sosokatn riba muhanyu dayakng janjiola
Oh... dayakng janjiola
Biaratn aku ngoho’ ribanyu dalapm tidurku


Kamule madi’ duduk badampikng
Madangkop langan ngasahatn kasih
Ngarangke nasep ngadap pucara dayakng janjiola

Voc : Sugang Danu
cipt : Libert Cega'

Rabu, 13 Agustus 2014

Tariu Rock Denim edisi Agustus


Nama Edisi : TRD Talino
Tulisan di kaos belakang : "Adil ka' Talino, Bacuramin ka' Saruga, Basengat ka' Jubata"
 

Selasa, 08 Juli 2014

TRD Edisi Juni


"Kay Bajot, Kay Man !!" ini adalah sebuah penggalan kata mutiara dari salah satu rumpun bahasa dayak di Kalimantan Barat khususnya bahasa dayak Pantu (Ba'mak) dengan arti 
"Tidak Kerja, Tidak Makan". 
Daerah yang mempunyai bahasa ini adalah Pantu seratus dan sekitarnya di Ngabang, 
Kabupaten Landak.

Salam TRD !!

Sabtu, 10 Mei 2014

Budaya Naik Dango suku Dayak Kanayatn

NAIK DANGO: Upacara Naik Dango Suku Dayak Kalbar merupakan kegiatan ritual Suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat, upacara ritual Naik Danggo ini merupakan kegiatan panen padi atau pesta padi sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Kanayatn kepada Nek Jubata (Sang Pencipta) terhadap segala hasil yang telah diperoleh. Melalui upacara Naik Danggo suku Dayak Kalbar (Dayak Kanayatn) ini mereka merefleksikan kegiatan yang sudah lalu dihubungkan dengan kebesaran Nek Jubata, serta untuk memohon kepada Sang Pencipta (JUBATA) agar hasil panen tahun depan bisa lebih baik, serta masyarakat dihindarkan dari bencana dan malapetaka. Upacara ritual pesta padi ini kerap dilaksanakan rutin setiap tahun dan dilaksanakan secara bergiliran di Kabupaten dan Kota di Kalbar, sebagai contoh Upacara Naik Danggo ke VII pernah dilaksanakan di Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Sei. Ambawang pada tanggal 27 April 1992 dan 1993 upacara Naik Dango suku Dayak Kalbar diadakan di Kecamatan Menjalin, sedangkan pada tahun 2009 Naik Danggo diadakan di Singkawang. Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat melestarikan berbagai seni kebudayaan Dayak yang memang memiliki beranekaragam pesona dalam bingkai kekayaan budaya Nusantara. 

MAKNA NAIK DANGO: 
Tahap pelaksanaan upacara Naik Dango yaitu sebagai berikut : 
1. Sebelum hari pelaksanaan Sebelum hari pelaksanaan, terlebih dahulu dilakukan pelantunan mantra (nyangahathn) yang disebut Matik. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan dan memohon restu pada Jubata. 
2. Saat hari pelaksanaan Pada hari pelaksanaan dilakukan 
3 kali nyangahathn : • pertama di Sami, bertujuan untuk memanggil jiwa atau semangat padi yang belum datang agar datang kembali ke rumah adat. • kedua di Baluh/Langko, bertujuan untuk mengumpulkan semangat padi di tempatnya yaitu di lumbung padi. • ketiga di Pandarengan, tujuannya yaitu berdoa untuk memberkati beras agar dapat bertahan dan tidak cepat habis. Naik Dango merupakan satu-satunya peristiwa budaya Dayak Kendayan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Dalam Upacara Adat Naik Dango, selain acara inti yakni “nyangahathn”. Upacara Adat Naik Dango intinya hanya berlangsung satu hari saja tetapi karena juga menampilkan berbagai bentuk budaya tradisional di antaranya berbagai upacara adat, permainan tradisional dan berbagai bentuk kerajinan tangan yang juga bernuansa tradisional, sehingga acara ini berlangsung selama tujuh hari. Penyajian berbagai unsur tradisional, selama Upacara Adat Naik Dango ini, menjadikannya sebagai even yang eksotis ditengah-tengah kesibukan masyarakat Dayak. Upacara Adat Naik Dango merupakan perkembangan lebih lanjut dari acara pergelaran kesenian Dayak yang diselenggarakan oleh Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (SEKBERKESDA) pada tahun 1986.3 perkembangan tersebut kuat dipengaruhi oleh semangat ucapan syukur kepada Jubata yang dilaksanakan Masyarakat Dayak Kendayan di Menyuke setiap tahun setelah masa panen padi usai. Dalam bentuknya yang tradisional, pelaksanaan Upacara Adat pasca panen ini dibatasi di wilayah kampung atau ketemanggungan. Inti dari upacara ini adalah nyangahathn yaitu pelantunan doa atau mantra kepada Jubata, lalu mereka saling mengunjungi rumah tetangga dan kerabatnya dengan suguhan utamanya seperti: poe atau salikat (lemang atau pulut dari beras ketan yang dimasak di dalam bambu), tumpi cucur), bontonkng (nasi yang dibungkus dengan daun hutan seukuran kue), jenis makanan tradisional yang terbuat dari bahan hasil panen tahunan dan bahan makanan tambahan lainnya. 

ASAL MULA NAIK DANGO 
Naik Dango didasari mitos asal mula padi menjadi popular di kalangan orang Dayak Kalimantan Barat, yakni cerita “Ne Baruankng Kulup” yaitu Kakek Baruangkng Yang Kulup karena tidak sunat. Cerita itu dimulai dari cerita asal mula padi berasal dari setangkai padi milik Jubata di Gunung Bawang yang dicuri seekor burung pipit dan padi itu jatuh ke tangan Ne Jaek (Nenek Jaek) yang sedang mengayau. Kepulangannya yang hanya membawa setangkai buah rumput (padi) milik Jubata, dan bukan kepala yang dia bawa menyebabkan ia diejek. Dan keinginannya untuk membudidayakan padi yang setangkai itu menyebabkan pertentangan di antara mereka sehingga ia diusir. Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan Jubata. Hasil perkawinannya dengan Jubata adalah Ne Baruankng Kulup. Ne Baruankng Kulup inilah yang akhirnya membawa padi kepada “talino” (manusia), lantaran dia senang turun ke dunia manusia untuk bermain “Gasing”. Perbuatannya ini juga menyebabkan ia diusir dari Gunung Bawang dan akhirnya kawin dengan manusia. Ne Baruankng Kulup lah yang memperkenalkan padi atau beras untuk menjadi makanan sumber kehidupan manusia, sebagai penganti “kulat” (jamur, makanan manusia sebelum mengenal padi), bagi manusia. Namun untuk memperoleh padi terjadi tragedi pengusiran di lingkungan manusia dan jubata yang menunjukan kebaikan hati Jubata bagimanusia. Makna Upacara Adat Naik Dango bagi masyarakat Suku Dayak Kendayan antara lain , yaitu pertama: sebagai rasa ungkapan syukur atas karunia Jubata kepada manusia karena telah memberikan padi sebagai makanan manusia, kedua: sebagai permohonan doa restu kepada Jubata untuk menggunakan padi yang telah disimpan di dango padi, agar padi yang digunakan benar-benar menjadi berkat bagi manusia dan tidak cepat habis, ketiga: sebagai pertanda penutupan tahun berladang, dan keempat: sebagai sarana untuk bersilahturahmi untuk mempererat hubungan persaudaraan atau solidaritas. Dalam kemasan modern, upacara Adat naik Dango ini dimeriahi oleh berbagai bentuk acara adat, kesenian tradisional, dan pameran berbagai bentuk kerajinan tradisional. Hal ini menyebabkan Naik Dango lebih menonjol sebagai pesta dari pada upacara ritual. Namun dilihat dari tradisi akarnya, ia tetap sebuah upacara adat. 

Sumber: ensiklopedi-budaya-indonesia.com

Edisi Spesial Gawai Dayak [Mei 2014]